Cianjur – Kasus dugaan korupsi di tubuh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, terus mencuat. Bahkan salah satu Kabid di dinas tersebut dinilai kebal aturan lantaran diduga ada beking kuat yang menyeret nama Sekda Cianjur.
Ketua Cianjur People Movement (Cepot) Ahmad Anwar alias Ebes, mengatakan, dugaan Pungli yang dilakukan oleh Kabid Paud dan PKBM Disdikpora Cianjur, Asep Koswara, merupakan BOP tahun 2022 untuk PKBM di Kabupaten Cianjur.
“Kabid Paudni Disdikpora Cianjur diduga melakukan pungutan anggaran BOP PKBM se Kabupaten Cianjur sebesar 10 persen. Untuk barometer BOP PKBM untuk 2023 saja kurang lebih Rp57 miliar. 2022 pun tidak akan jauh nilainya,” ujarnya, Kamis (16/3/2023).
Hal itupun lantas jadi sorotan sejumlah pihak, mengingat bertolak belaka dengan program Bupati Cianjur yang terus menggenjot untuk menaikan IPM di sektor pendidikan.
“Ini jelas sangat biadab dinas pendidikan malah jadi sarang karuptor. Bagaimana IPM Cianjur tidak di bawah orang anggaran untuk pendidikannya saja diduga dikorupsi,” tegas Ebes.
Namun anehnya, Asep Koswara Kabid Paudni Disdikpora Cianjur yang diduga melakukan tindak pidana korupsi dinilai kebal aturan bahkan sekelas Kadis pun tidak berani menegurnya.
“Bahkan kedudukannya seolah melebihi bupati dan Sekda, padahal dia jabatannya hanya sebagai Kabid,” ucap Ebes
Setelah ditelusuri nama Sekda Cianjur Cecep Alamsyah pun muncul yang diduga menjadi beking Kabid Paudni.
“Kenapa dia merasa kuat? Sekalipun banyak temuan di lapangan terkait dugaan Pungli yang aliran dananga diduga kuat mengarah kepada Kabud Paud dan PKBM Koswara. Ternyata diduga dibekingi oleh Sekda Cianjur,” kata dia.
Ebes meminta, Bupati Cianjur agar menindak tegas dan merombak pejabat yang ada di Disdikpora Cianjur sehingga program pendidikan tidak semeraut.
“Jika dugaan ini benar bahwa Sekda Cianjur menjadi beking Asep Koswara saya minta Sekda Cianjur mundur dan jangan melakukan beking pada pejabat dinas pendidikan yang sangat jahat,” jelas dia.
Disisi lain, Sekda Cianjur, Cecep Alamsyah, mengakui bahwa dirinya memang memiliki kedekatan sewaktu menjabat di Disdikpora Cianjur dulu. Namun Cecep menegaskan bahwa dia sama sekali tidak pernah menjadi beking Kabid Paudni Disdikpora Cianjur.
“Kalau memang dia benar mengaku dekat dengan saya, harus bisa menjaga nama baik saya. Jangan bikin malu saya jangan mentang-mentang dekat dengan saya tapi malah merusak nama baik saya,” tegas Cecep
Orang nomor 3 di Cianjur itu mengaku pihaknya akan menindak kasus tersebut dengan memanggil Kepala Disdikpora Cianjur serta memerintahkan Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan.
“Tindakan dugaan korupsi tersebut tidak dibenarkan. Saya akan perintahkan Inspektorat untuk memeriksa yang bersangkutan serta memanggil Kadis nya,” ucap Cecep.
Sementara, wartawan sudah berusaha menghubungi Kabid Paudni Disdikpora Cianjur, Asep Koswara, namun hingga berita ini ditayangkan yang bersangkutan malah memblokir nomor wartawan. (wan)