Cianjur – Ketua Penyelenggara Pemberdayaan Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Quran (P3DTPQ) Kabupaten Cianjur, diduga melakukan penyalahgunaan anggaran hibah tahun 2020 dari pemerintah sebesar Rp2,5 miliar.
Dalam surat perjanjian hibah dengan nomor Nomor : 978/ 3203/ Kesra
Nomor : 025/ P3DTPQ/ IX/ 2020
antara Pemkab Cianjur dengan tim teknis P3DTPQ itu menjelaskan bahwa hibah tersebut digunakan untuk stimulan guru diniyah, bantuan beasiswa guru diniyah, bantuan oprasional, kesekretariatan tim teknis P3DTPQ dan masih banyak lainnya.
Ketua Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar Yang Akrab di sapa Ebes, mengatakan, dari data dan informasi yang dia peroleh bahwa anggaran hibah tersebut Sebagian Di duga digunakan secara pribadi.
“Informasi yang saya dapat, hibah ini sebagian di duga digunakan untuk membayar cicilan mobil Pajero Sport milik pribadi dengan nominal Rp17 juta per bulan,” ujarnya, Selasa (27/9/2022).
Menurut Ebes, Keputusan Ketua Umum P3DTPQ yang di buat pada 10 September 2020 ada 35 MDTA dan TPQ yang diberi bantuan.
“Tapi ada juga beberapa MDTA yang tida merasa menerima dan ada juga MDTA yang tida ada muridnya,” kata dia.
“Banyak kepala diniyah yang mengaku bahwa mereka tidak dapat bantuan di tahun 2020. yang lebih parahnya lagi di duga ada data MDTA yang fiktif seperti MDTA AL-MUFTI yang lokasi nya di Kampung Bunisari, Desa Bunijaya Kecamatan Sindangbarang. padahal di kecamatan Sindangbarang itu tida ada desa Bunijaya,” tambahnya.
Ebes menjelaskan, saat pemeriksaan keuangan BPK diduga hanya memeriksa secara global, sehingga penyelewengan tersebut tidak diketahui.
“Kemarin pas pemeriksaan BPK tidak detail jadi tidak diketahui. Hanya secara global tidak ada uji petik lapangan. Ada dugaan Kasus ini ditutup tutupi sama Kesra kasus penyelewengannya,” ungkap dia.
Oleh karena itu sambung Ebes, pihaknya meminta BPK untuk melakukan audit ulang secara detalil.
“Saya juga minta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini karena ini merupakan sebuah kedzoliman. Karena kalau tidak ada audit ulang akan susah ketahuan,” pungkasnya. (tr)