CIANJUR, Besinfo.com – Situasi tak lazim terjadi dalam birokrasi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua orang Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan satu Kepala Dinas Kesehatan memilih mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah mengejutkan ini memicu pertanyaan besar dari publik, terutama di tengah kondisi layanan kesehatan yang dinilai belum optimal.
Namun yang tak kalah menjadi sorotan, seorang Kepala Dinas aktif yang sedang diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Cianjur dalam dugaan kasus korupsi pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU), justru tidak menunjukkan sikap serupa. Meski tengah terseret proses hukum, pejabat tersebut masih tetap menjabat, seolah tak terganggu oleh sorotan publik maupun proses hukum yang berjalan.
Fenomena ini menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk pemerhati kebijakan publik dan aktivis antikorupsi. Banyak yang menilai, ada krisis etika di jajaran birokrasi, di mana pejabat yang diduga terlibat masalah hukum enggan mundur, sementara yang tak tersandung kasus justru lebih cepat mengambil langkah pengunduran diri.
“Ini ironis dan menyedihkan. Yang sedang diperiksa kejaksaan tetap duduk di kursinya, tapi pejabat sektor kesehatan yang tak terseret kasus justru memilih mundur. Ada apa sebenarnya di balik semua ini?” ujar salah satu aktivis yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Cianjur terkait rangkaian pengunduran diri tersebut, maupun penjelasan atas keberadaan Kepala Dinas aktif yang sedang menjalani pemeriksaan kejaksaan.
Publik kini menanti langkah tegas dan transparan dari Bupati Cianjur. agar kepercayaan terhadap birokrasi daerah tidak terus tergerus di mata masyarakat. (Bes)