BESINFO.COM, Cianjur – Warga Desa Gelaranyar Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur tanam pohon pisang di jalan yang rusak lantaran kesal akibat tidak kunjung diperbaiki.
Kondisi jalan tersebut nampak rusak parah. Tak ada aspal atau beton, sepanjang jalan hanya berupa tanah merah dengan bebatuan.
Bahkan beberapa terlihat ada tanah Merah basah yang membuat kendaraan sulit melintas.
Henhen Surendar (33), warga Desa Gelaranyar mengaku, sudah 25 tahun jalan yang menjadi akses utama warga desa di Kecamatan Pagelaran tersebut tak kunjung diperbaiki.
“Ini juga akses menuju Kecamatan lain. Jadi buka sekadar jalan desa yang jarang dilalui, tapi jalan aktif yang jadi akses utama. Tapi tidak pernah diperbaiki,” kata dia, Jumat (30/7/2021).
Menurutnya sudah tiga bupati yang meninjau jalan tersebut dan menjanjikan akan memperbaiki. Namun hingga saat ini tak kunjung ada janji yang terealisasi.
“Saat itu mantan Bupati Cianjur Cecep Muchtar Soleh, penah meninjau dan bilangnya akan diperbaiki. Kemudian berganti menjadi Irvan Rivano Muchtar pun ke sini dengan janji yang sama. Dan sekarang, Herman juga bilangnya akan memperbaiki, bahkan saat menjabat Plt. Tapi belum ada perbaikan sampai sekarang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, warga yang kesal kemudian menanam pisang sebagai aksi protes. Bahkan rencananya sepanjang jalan tersebut akan ditanami tanaman lainnya.
“Kalau tidak ada perhatian, tidak hanya pohon pisang, kita mau tanam padi dan tanaman lainnya sepanjang jalan,” kata dia.
“Yang membuat warga kesal itu ada janji dari pemerintah. Kalau tidak menjanjikan, mungkin warga pasrah dengan kondisi infrastruktur tanpa perhatian. Tapi karena dijanjikan terus tapi tak direalisasikan, makanya kesal,” sambung dia.
Sementara itu, Kepala Desa Gelaranyar, Kenal mengatakan, panjang jalan tersebut mencapai 5 kilometer dan melintasi beberapa desa. Sepanjang jalan tersebut rusak parah, terutama di wilayah Gelaranyar.
Bahkan, lanjut Jenal, ketika musim hujan banyak kendaraan roda empat yang terpaksa menginap di jalan lantaran tak bisa melintas.
“Jalannya panjang, dan sebagian besar rusak parah dengan kondisi jalan tanah berbatu. Kalau musim hujan, licin kendaraan tidak bisa lewat. Biasanya kalau hujan, apalagi malam hari, sopir itu tidur di mobil nunggu jalan kering atau paginya minta bantuan warga,” kata dia.
Jenal menuturkan pihaknya sudah sering mengajukan pembangunan dan perbaikan jalan, namun tak kunjung ada perhatian.
“Janji Pemkab juga hanya janji, sampai sekarang tidak ada pembangunan atau perbaikan. Saya harap bhanji pemerintah bisa segera direalisasikan,” pungkasnya.
(*)