BESINFO.COM, Cianjur – Suasana di depan kantor Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Selasa pagi itu mendadak ramai. Bukan karena ada hajatan, tapi karena puluhan warga datang menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menuntut kejelasan soal pengelolaan anggaran desa yang dinilai banyak kejanggalan.
_“Dari audiensi pertama nggak ada jawaban. Sekarang kami datang lagi, kami cuma ingin keterbukaan,”_ ujar salah satu warga sambil memegang karton bertuliskan ‘Jangan Diam, Jelaskan!’.
Aksi warga ini muncul karena sejumlah dugaan penyelewengan dana desa, mulai dari:
1. Dana Karang Taruna dipakai tanpa pemberitahuan ke pengurus.
2. Anggaran pembangunan jalan yang diduga dipotong.
3. Hasil Musdes yang katanya dipindah-pindah sepihak.
4. Anggaran pembangunan Balai Dusun yang tak ada realisasinya.
5. Dana program Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk sorgum yang dipotong.
6. Bantuan domba dari Ketapang yang seharusnya ke kelompok ternak, malah diberikan ke DKM.
Warga menyebut, mereka sudah menyampaikan laporan ke pihak Inspektorat Kabupaten. Dan menurut kabar dari dalam, Inspektorat pun sudah menyiapkan langkah pemeriksaan khusus (riksus).
_“Ceuk inspektorat mah, lamun geus turun langsung, bisa leuwih loba deui nu kapanggih. Jadi kita tunggu aja hasil resminya,”_ ucap salah satu warga sambil ngopi di bawah pohon.
Mereka berharap, riksus ini benar-benar dilakukan secara serius dan terbuka. Kalau hasilnya nanti membenarkan dugaan mereka, warga mendesak agar Kepala Desa dan perangkat yang terlibat diminta bertanggung jawab.
Dan kalau tuntutan mereka masih diabaikan? _“Tenang, aksi lanjutan udah kami siapin. Jumlahnya bakal lebih banyak,”_ kata koordinator aksi sambil senyum tipis.(Best)