Cianjur – Anan (65) warga Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, yang sakit ditandu menggunakan bambu dan kain sarung lantaran jalan yang rusak parah meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit.
Kondisi Anan yang sudah kritis dan terlambatnya penanganan diduga jadi penyebab warga tersebut meninggal.
Asep suparman (25), relawan sekaligus warga Kampung Halimun, mengatakan, sebelum ditandu dan dibawa ke rumah sakit, kondisi Anan memang sudah kritis dan tidak sadarkan diri.
Diperkirakan kejadian Anan jatuh dan kepalanya terbentuk batu sudah terjadi sekitar dua jam sebelum ditemukan warga.
“Saat ditemukan sudah tidak sadarkan diri, darah di kepalanya juga sudah kering. Jadi memang kondisinya sudah kritis, makanya kaki inisiatif tandu supaya cepat bertemu ambulan yang sedang dalam perjalanan,” kata dia, Kamis (4/8/2022).
Menurut Asep, ambulan yang akan menjemput juga kesulitan menjangkau lokasi rumah Anan karena akses menuju Kampung Halimun yang rusak parah.
“Ambulan saat itu tidak bisa sampai ke lokasi, kalaupun sampai butuh waktu lama, karena jalan rusak parah. Makanya warga dan relawan lain menandu kakek Anan,” kata dia.
Setelah berhasil dibawa ke rumah sakit, lanjut dia, Kakek Anan langsung dirawat. Namun, setelah dua hari dirawat Kakek Anan meninggal dunia.
“Meninggal dunia tanggal 2, setelah dua hari dirawat. Kondisinya memang parah, kritis. Ditambah terlambat ditangani secara medis, karena kondisi jalan yang membuat Kakek Anan harus ditandu,” ungkapnya.
Viral seorang warga warga Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, yang sakit ditandu menggunakan bambu dan kain sarung lantaran jalan yang rusak parah sehingga ambulan tidak bisa masuk
Dalam video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial itu tampak beberapa orang warga memandu seorang kakek menggunakan dua sarung yang digantungkan pada sebilang batang bambu menyusuri jalan yang rusak parah.
Informasi yang dihimpun, warga yang ditandu tersebut bernama Anan (65) yang jatuh di belakang rumahnya dan terkena batu dibagian kepala sehingga pembuluhnya darah pecah pada 31 Juli 2022 lalu.
Namun sayangnya saat akan dibawa ke rumah sakit ambulance tidak bisa menjangkau lokasi penjemputan, karena akses jalan yang rusak. (tr)