BESINFO.COM, Cianjur- Jembatan gantung yang membentang di atas Sungai Cidahon, Kampung Lugina, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, putus dan tidak dapat dilalui.
Putusnya jembatan sepanjang 150 meter yang menghubungkan Kampung Datar Lega, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang dengan Kampung Kaleunca, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta itu diduga akibat material jembatan tidak kuat menahan terjangan air saat volume air sungai meningkat.
Seorang warga Kampung Kaleunca, Halimah (27) mengatakan putusnya jembatan gantung yang dibangun pada 2017 dengan anggaran Rp 1,6 miliar itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
“Sebelumnya, jembatan terlebih dulu sudah rusak. Mulai dari pijakan, kemudian tali sling kiri dan kanan jembatan, dan tiga bulan lalu jembatan rusak total dan tidak bisa di lintasi,” kata Halimah, kepada wartawan, Jumat (11/2).
Selain merupakan satu-satunya akses warga, lanjut Halimah, jembatan tersebut juga digunakan para siswa menyeberang menuju sekolah.
Namun kini selama jembatan putus, para murid biasanya melewati muara, tetapi jika air sungai Cidahon sedang meluap banyak yang tidak sekolah karena takut menyebebrangi muara.
“Kalau mau sekolah air lagi besar ya anak-anak gak sekolah, tapi kalau airnya lagi kecil bisa sekolah lewat muara, banyak anak sekolah yang lewat sini. Kalau rusaknya kena udara air laut jadi mungkin material jembatan tidak kuat akhirnya keropos, saya berharap supaya jembatan dibangun kembali, ” ungkapnya.
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sindangbarang, Hamdan menjelaskan pembangunan jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2017 lalu dengan anggaran sekitar Rp 1,6 miliar.
“Jembatan dibangun pada 2017 besaran anggarannya Rp 1,6 miliar. Pemerintah kecamatan mencoba langsung minta bantuan ke pusat agar ditindak lanjuti jembatan di Desa Hegarsari dan Desa Wanasari kecamatan Agrabinta,” tandas Hamdan.
**Franklin