BESINFO.COM, Cianjur – PMI Kabupaten Cianjur akan membentuk Unit Donor Darah (UTD) satelit di wilayah selatan. Hal itu dilakukan untuk menjangkau pendonor di Cianjur selatan sehingga kebutuhan darah bisa terpenuhi setiap bulannya.
Direktur UTD PMI Cianjur dr Susilawati, mengungkapkan jika kebutuhan darah Cianjur per bulannya mencapai 1.800 labu. Sedangkan kemampuan pemenuhan masih fluktuatif, dimana tidak jarang ketersediaan masih belum memenuhi kebutuhan.
“Untuk beberapa bulan terakhir antara stok dan kebutuhan masih seibang, karena kami berusaha menggelar kegiatan donor darah mobil ke setiap wilayah dan berbagai kegiatan yang mengumpulkan banyak massa,” ucap dia, Selasa (18/10/2022).
Stok yang tersedia saat ini pun hanya 206 labu yang hanya cukup untuk sepekan ke depan.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri, mengatakan pihaknya akan membentuk UTD satelit tepatnya di Kecamatan Pagelaran untuk menjangkau para pendonor di wilayah selatan.
Menurutnya potensi pendonor di Cianjur selatan sangat tinggi namun belum termaksimalkan karena kendala jarak dan waktu tempuh.
“Untuk ke selatan waktu tempuhnya bisa di atas 3 jam untuk sekali peralanan, kalau pulang-pergi bisa di atas 6 jam. Sedangkan darah harus segera diolah setelah diambil dari pendonor. Makanya harus ada UTD satelit, rencananya di Pagelaran,” kata dia.
Fikri mengatakan PMI akan berkerjasama dengan RSUD Pagelaran untuk pembentukan UTD satelit. “Tenaga medisnya nanti ada yang dari kita dan dari RSUD Pagelaran. Nanti kita juga siapkan alat pengelolaan darah, sehingga setelah diambil dari para pendonor, darah bisa segera diolah,” ucapnya.
Ia menargetkan dengan pembentukan UTD satelit, stok darah tidak hanya cukup memenuhi kebutuhan darah per bulan tapi bisa surplus.
“Kalau pendonor selatan bisa dimaksimalkan dengan UTD satelit, tentu targetnya bukan hanya pemenuhan stok darah tapi juga bisa surplus hingga membantu daerah lain yang masih kekurangan stok darah,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan jika Cianjur memiliki jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa, sehingga seharusnya kebutuhan darah bisa terpenuhi setiap bulannya.
Oleh karena itu pembuatan UTD satelit diharapkan menjadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan darah dengan menjangkau potensi pendonor di setiap wilayah.
“Saya mendukung untuk dibentuk UTD satelit, karena dapat menangkau pendonor selatan. Jarak lebih dekat sehingga kegiatan donor di selatan bisa lebih banyak untuk pemenuhan kebutuhan per bulan. Saya harap bisa secepatnya UTD satelit ini dibentuk,” pungkasnya. (tr)