BESINFO.COM, Cianjur – BPBD Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 40 kejadian bencana alam di Kabupaten Cianjur di awal tahun 2022, yang di dominasi oleh kejadian pergerakan tanah/longsor.
Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Labis Wibowo mengatakan selama bulan Januari dan Februari 2022, pihaknya mendata puluhan bencana alam yang terjadi. Bencana alam didominasi longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung yang sebagian besarnya melanda wilayah bagian selatan Cianjur.
“Untuk pergerakan tanah/longsor sebanyak 24 kasus di dua bulan terakhir, banjir bandang 10 kasus, Angin puting beliung 5 kasus dan sisanya gempa bumi satu kasus,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/3/2022).
Ia mengungkapkan bahwa wilayah yang mendominasi atau sering terjadinya bencana alam yakni wilayah Cianjur Selatan, dengan kasus pergerakan tanah yang menjadi penyebab sering terjadinya bencana alam.
“hampir 90 persen kejadian bencana alam di dua bulan terakhir terjadi menimpa wilayah kecamatan kecamatan yang ada di Cianjur Selatan, seperti kecamatan pagelaran, Sukanagara dan Campaka Mulya,” kata dia.
Pihak BPBD sendiri selalu berkoordinasi dengan berbagai elemen, lanjutnya, dalam upaya penanganan bencana, untuk mempermudah segala hal khususnya proses evakuasi.
“Untuk penanganan, kami berkoordinasi dengan aparat kecamatan, desa dan TNI/Polri serta warga sekitar, sehingga proses evakuasi hingga menyingkirkan material longsor, tidak sampai memakan waktu lama,” katanya.
Pihaknya mengimbau warga di seluruh wilayah di Cianjur, untuk tetap siaga dan waspada bencana karena curah hujan yang tinggi dengan intensitas tinggi diperkirakan masih terjadi sampai pertengahan bulan Maret 2022.
“Tetap waspada, karena curah hujan yang tinggi dengan intensitas tinggi, diperkirakan masih bisa terjadi dipertengahan bulan Maret dan tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam seperti longsor, banjir dan angin puting beliung,” pungkasnya.
**Franklin