Cianjur – Warga bergotong royong membangun jembatan penghubung antar kecamatan yakni Cidaun-Cikadu-Naringgul yang menjadi akses utama untuk menjual hasil bumi maupun anak sekolah.
Diketahui jembatan yang membentang sepanjang puluhan meter itu ambruk usai diterjang banjir bandang 2018 lalu, sehingga aktifitas warga pun terhambat.
Namun hingga saat ini baik dari Pemkab Cianjur maupun provinsi belum melakukan perbaikan terhadap jembatan tersebut.
Sehingga wargapun berinisiatif melakukan pembangunan jembatan darurat dari bambu secara swadaya lantaran khawatir untuk menyebrang warga dan anak sekolah harus turun ke sungai tersebut.
“Jembatan itu adalah akses satu-satunya untuk warga bertani, menjual hasil bumi, dan anak sekolah. Setelah ambruk warga dan anak sekolah turun ke sungai kalau mau nyebrang jadi khawatir kalau musim hujan debit air sangat tinggi,” ujar Kepala Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Wahyu, Rabu (31/8).
Wahyu mengungkapkan, material pembangunan jembatan tersebut sendiri didapat dari sisa jembatan sebelumnya yang ambruk serta patungan warga dan pihak desa secara sukarela.
“Anggarannya secara swadaya warga masyarakat adapun bahan bahan material nya mengunakan bambu dan besi puing puing bekas jembatan gantung yang sudah rusak,” katanya.
Sementara itu, Duyeh (45) salah seorang warga setempat berharap, pemerintah segera melakuka pembangunan jembatan tersebut segera permanen agar bisa dilalui kendaraan roda dua maupu roda empat.
“Harapan kami berharap kepada pemerintah baik kabupaten, provinsi, dan pusat untuk segera dibangun jembatan permanen sebab jembatan ini merupakan akses utama warga untuk beraktivitas,” ucapnya. (tr)