Cianjur – Bupati Cianjur, Herman Suherman, meminta warga yang tinggal di bantaran sungai untuk menghentikan kegiatan sementara dan segera mengungsi jika melihat air sungai mulai naik dan berdampak terjadinya banjir serta mengawasi anaknya agar tidak bermain di bantaran sungai.
Menurutnya, sejak satu pekan terakhir tiga orang warga di laporkan hilang terbawa arus sungai saat melakukan kegiatan di pinggir sungai termasuk seorang anak berusia 9 tahun warga Kampung Bojongraong, Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.
“Saya sendiri ikut dalam pencarian hari ketiga, namun sampai hari kelima (Rabu, 12/10/2022) tubuh korban belum ditemukan. Basarnas bersama tim gabungan masih melakukan pencarian hingga radius 30 kilometer sampai ke hulu di Waduk Jangari,” ujarnya, Jumat (14/10/2022).
Seiring tingginya curah hujan dengan intensitas lama membuat pihaknya menginstruksikan BPBD Cianjur dan dinas terkait untuk siaga bencana dan penanganan cepat ketika terjadi serta meningkatkan pengawasan di sejumlah titik rawan bencana.
Seluruh aparat kecamatan, desa dan relawan di masing-masing wilayah melakukan pengawasan dan pendataan serta segera mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana di Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur, Dodi Permadi, mengatakan seiring tingginya curah hujan melanda sebagian besar wilayah Cianjur, membuat pihaknya menyiagakan seluruh relawan yang ada di masing-masing kecamatan untuk melakukan pengawasan dan membantu warga saat terjadi bencana.
“Sekitar 100 orang anggota Korps Sukarela (KSR) yang ada di masing-masing kecamatan di Cianjur, ditugaskan untuk melakukan pengawasan, pendataan dan pelaporan serta mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana,” pugkasnya. (tr)