BESINFO.COM, Cianjur – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, nenyebut dugaan sementara ZL (6,5) siswa Paud asal Kecamatan Pasirkuda, Cianjur, yang meninggal sehari usai vaksin bukan karena vaksin melainkan infeksi otak.
Sekretaris Dinkes Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, pihak Komnas KIPI sudah melakukan audit terhadap Zl beberapa hari lalu untuk mencari tahu penyebab kematiannya.
“Kemarin Minggu (23/1) pihak KIPI sudah audit, kesimpulan sementara penyebabnya bukan karena vaksin tapi karena adanya infeksi di otak,” ujarnya, Rabu (26/1/2022).
Namun Yusman mengaku, pernyataan tersebut baru disampaikan secara lisan oleh profesor dari pihak KIPI.
“Baru secara lisan, ini (hasil audit) akan disampaikan tertulis tapi beberapa hari ke depan,” ungkap Yusman.
Diberitakan sebelumnya, ZL siswa Paud asal Kecamatan Pasirkuda, Cianjur, meninggal usai menjalani vaksin anak jenis Sinovac, Senin (17/1) lalu sekitar pukul 09.30 WIB.
Anak tersebut menjalani vaksinasi di SD Banyuwangi, Pasirkuda, dengan diantar ibunya setelah menjalani tahap pemeriksaan dan mendapat persetujuan orang tua anak tersebut pun disuntikan vaksin.
Namun selang beberapa jam tepatnya sekitar pukul 12.30 WIB, anak tersebut mengalami demam dan langsung diberikan obat oleh pihak Puskesmas.
Setelah diberikan obat demam anak tersebut mengakami kejang dan langsung dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa.
Namun keesokan pagi sekitar pukul 9.00 WIB anak tersebut kembali demam sehingga pihak Puskesmas memutuskan untuk dilakukan rujukan ke RSUD Pagelaran.
Hingga pukul 10.15 WIB di hari yang sama, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia di ruang IGD Puskesmas. (dis)