BESINFO.COM, Cianjur – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke Cianjur untuk memastikan desa-desa di Jawa Barat punya ruang isolasi. Gubernur juga mengapresiasi bahwa tempat isolasi di Cianjur sudah baik.
“Hari ini, (kemarin, red) di Cianjur saya melakukan beberapa kegiatan yang utamanya adalah memastikan desa-desa di Jabar, diwakili oleh Cianjur punya ruang isolasi. Sehingga tidak semua yang kena Covid-19 tidak harus ke rumah sakit,” ujarnya kepada Wartawan di RSUD Sayang Cianjur, kemarin (22/6).
Ridwan Kamil atau yang kerap di sapa Kang Emil mengungkapkan, dengan konsisi rumah sakit yang makin penuh, setelah dibedah ternyata sebagian adalah pasien yang sebetulnya tidak perlu ke rumah sakit, yaitu gejalanya sedang dan ringan. Sehingga gejala sedang dan ringan bagi-bagi tugas.
“Kalau sedang dan ringan dirawatnya di desa saja, di puskesmasnya atau ruang isolasi. Ruang isolasi ada dananya dari dana desa (DD) diperuntukan untuk ruang isolasi dan lain-lain,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, yang datang ke rumah sakit itu adalah pasien yang bergejala berat dan sangat berat.
“Nah saya kroscek Cianjur salah satu yang terbaik. Ada tapinya, tapi jangan terlena karena Covid ini mengajarkan siapa yang terlena pasti ‘ngabongohan’ alias nanti tersergap oleh kelemahan,” kata Emil.
Kang Emil juga menitipkan kepada Bupati Cianjur agar bisa tetap mempertahankan kondisi yang sudah baik di Cianjur.
“Titip pak Bupati kondisi yang sudah baik ini dipertahankan, seluruh desa-desa wajibkan punya ruang isolasi tahan oleh puskesmas dan kepala desa, kalau dia bergejala ringan dan sedang tidak usah ke rumah sakit,” ucapnya.
Kalau sudah memang tidak mampu, lanjutnya, baru ke rumah sakit, dan tingkat keterisian diharapkan di bawah 60 persen sesuai dengan standar WHO.
“Jadi kalau sudah menjelang 70, seperti yang sudah dilakukan oleh RSUD Sayang ini ditambahi kamar-kamar penambahan. Sehingga kombinasi menguatkan perawatan di desa dan kelurahan akan menjadi unggulan Jawa Barat dalam menyelesaikan kedaruratan ini,” katanya.
Kang Emil juga mengungkapkan, saat ini Jawa Barat juga dan seluruhnya sudah sangat baik, rumah sakit di bawah 30 persen. Tapi, Emil menilai jika dikasi libur panjang, banyak yang tidak nurut dan lain-lain maka cluster keluarga, cluster kunjung mengunjungi, cluster jiarah ternyata mendominasi pasien-pasien yang sekarang ada di rumah sakit.
“Nah urutannya adalah jatah rumah sakit untuk Covid-19 adalah akan kita tambah. Sebelumnya tempat isolasi untuk kasus ini hanya 20 persen, sekarang akan kita tambah 30, masih tidak cukup 40, nanti mentok 60 baru rumah sakit darurat masuk, hotel, apartemen, tenda tentara dan lain-lain. Tapi kita belum sampai ke sana mudah-mudahan terkendali,” tutupnya. **Dra