Cianjur – Sepasang suami istri tunanetra di Kampung Cibitung Gunung, RT 03/RW 13, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, sangat memprihatinkan lantaran tinggal di rumah reyot tidak layak huni.
Kondisi rumah dengan ukuran 6×4 meter milik pasangan Rita (41) dan Wowo Wijayanto (42) sendiri nampak reyot, bahkan untuk merasakan tidur nyenyak pun mereka sulit lantaran dinding yang terbuat dari bilik bambu sudah keadaan bolong karena lapuk, sehingga tidak mampu menahan dinginnya udara malam.
Tidak hanya itu, atap rumah keluarga tiga orang anak tersebut juga nampak bocor karena tiang penyangga genteng yang sudah patah. Sehingga tidak jarang saat hujan datang mereka sibuk memindahkan barang agar tidak terkena air hujan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan mereka karena sewaktu-waktu rumah tersebut roboh dan menimpa yang ada di dalamnya.
Sementara untuk keperluan mandi dan lainnya mereka harus keluar rumah karena tidak memiliki kamar mandi di dalam layak pada umunya.
Dalam mencukupi kebutuhan keluarganya terutama bagi biaya kedua anak yang masih duduk di bangku sekolah itu, mereka rela mengemis karena tidak ada yang mau menggunakan jasa mereka mengingat kondisi fisik yang tidak normal.
Beni, Ketua RT Kampung Cibitung Gunung, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu) ke pihak pemerintah, namun tidak kunjung terealisasi.
“Sempat ada bantuan untuk Rutilahu ibu Rita dengan nominal Rp15 juta yang sudah berbentuk barang, namun karena mereka tidak punya uang untuk membayar jasa tukang bangunan sehingga dialihkan ke orang lain,” ujarnya, Senin (29/8).
Beni mengungkapkan, hingga saat ini belum ada lagi bantuan Rutilahu dari pemerintah untuk keluarga Ratu dan Wowo.
“Tapi kalau untuk Bansos lainnya seperti sembako (keluarga Rita) alhamdulillah sudah kebagian,” katanya.
Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk membangun kembali rumah milik kekuarga Wowo agar layak huni. (tr)