BESINFO.COM, Cianjur – Jajaran polres Cianjur, Jawa Barat, beserta Diskoperindag melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk mengecek harga serta stock minyak goreng di daerah setempat yang mengalami kelangkaan dari oktober 2021 lalu.
Kanit tipiter Iptu Anjar Maulan mengungkapan, sementara ini dari hasil temuan sidak, pihaknya tidak menemukan adanya penimbunan minyak goreng di beberapa tempat yang didatangi.
“Kita melakukan sidak di 7 lokasi, yakni di pasar tradisional, pasar moderen, swalayan, minimarket serta distributor, namun kita tidak menemukan adanya penimbunan,” katanya di Cianjur, Kamis (10/2/2022).
Dari hasil pantauan, kata dia, para distributor melakukan pembatasan penyuplaian, guna menghindari tingkat pembeli dari masyarakat.
“Sesuai aturan dari instansi terkait, para penjual membatasi pendistribusian minyak goreng, supaya bisa merata dalam penjualan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurutnya, sesuai anjuran pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni minyak curah Rp.11,500, minyak kemasan sederhana Rp.13.500 serta minyak kemasan premium Rp.14.000.
Namun kata dia, harga minyak di pasaran belum merata, karena para penjual masih memiliki stock lama.
“Masih ada di pasaran yang menjual minyak goreng seharga Rp.17 ribu hingga Rp.19 ribu, karena para penjual masih memiliki stok lama, sesudah stok lama habis di pasaran harga minyak pun bisa merata,” ucapnya.
Pihaknya mengungkapkan, kelangkaan yang terjadi di Selatan Cianjur, dipicu oleh akses jalan serta cuaca yang kerap terjadi hujan deras.
“Akibat kelangkaan minyak yang terjadi di Cianjur Selatan, karena akses jalan yang licin mengingat sekarang sering hujan dengan intensitas tinggi sehingga menimbulkan potensi longsor, jadi pengiriman minyak pun mengalami keterlambatan,” ujarnya.
**dra