BESINFO.COM, Cianjur – Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, akan memanggil PKBM Al-Qudsiyyah terkait adanya ratusan Dapodik fiktif. Bahkan pemerhati pendidikan akan melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Cianjur, Jajang Sutisna, mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan secepat mungkin terhadap pemilik PKBM.
“Kemarin sudah ramai diberitakan soal PKM Al-Qudsiyyah. Makanya kita akan panggil yang bersangkutan soal adanya ratusan Dapodik fiktif,” ujarnya, Minggu (16/4/2023).
Sementara itu, Pemerhati Pendidikan Kabupaten Cianjur, Jajang Supardi, mengatakan, pihkanya juga akan melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian untuk segara ditindak mengingat sudah masuk ranah pidana.
“Kita lihat dulu hasil dari pemanggilan pihak Disdik. Setelah itu baru kita layangkan surat laporan kepada Polres Cianjur agar segeran ditindak,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Cianjur People Movement (Cepot) soroti terkait adanya ratusan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) fiktif di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Qudsiyyah Kecamatan Cibeber.
Diketahui dari tabel data progres sendiri jumlah siswa di PKBM Al-Qudsiyyah ada sebanyak 605 siswa dengan jumlah guru sebanyak 3 orang, dan 18 ruang belajar.
“Sementara temuan di lapangan yang dari 605 siswa kenyataannya hanya 50 persen saja yang memang aktif. Artinya 300 siswa lagi itu fiktif,” ujar Ketua Cepot Cianjur Ebes.
Ebes menyebut, dengan siswa yang hanya aktif 50 persen dari jumlah yang diklaim sebanyak 605 siswa, pihak PKBM diduga keras memang sengaja mencari keuntungan dari dana BOP yang berjumlah Rp1,8 juta per siswa pernah tahun.
“Kita hitung sekarang jumlah keseluruhan yang diklaim pihak PKBM itu kan ada 605 siswa, dikurangi 50 persen berarti hasilnya 300 siswa. Sekarang kalau dihitung Rp1,8 juta dikali 300 siswa hasilnya Rp540 juta per tahun,” jelasnya. (wan)