BESINFO.COM, Cianjur – Pemerintah Kabupaten Cianjur menargetkan Kota Santri nol kasus baru HIV/AIDS pada 2030 mendatang. Deteksi dini melalui test Infeksi Menular Seksual (IMS) dan pembinaan secara keagamaan pada masyarakat akan digenjot untuk merealisasikan target tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya, mengatakan pihaknya memang sudah memiliki program jangka panjang dimana pada 2030 tidak ada lagi kasus HIV/AIDS.
“Jadi maksudnya tidak ada lagi kasus baru pada tahun tersebut dan ke depannya, bukan berarti tidak ada kasus lagi secara umum,” kata dia, Jumat (2/9/2022).
Menurutnya untuk mengejar target tersebut, test pada masyarakat yang berisiko harus digenjot. Sehingga pengidap HIV/AIDS bisa seluruhnya terdata, tidak ada yang tak terdeteksi.
Tetapi, Frida mengakui jika deteksi tersebut akan menjadi tantangan, mengingat stigma negatif pada pangidaf HIV/AIDS di masyarakat membuat banyak yang enggan melakukan test.
Bahkan di tahun ini untuk test IMS terutama HIV/AIDS, dari target 47.343 orang baru tercapai 12.177 orang atau sekitar 25,6 persen.
“Kendalanya dari geografis, sehingga petugas kesulitan menjangkau warga yang rumahnya di pelosok. Selain itu ada kendala-kendala lainnya, seperti stigma negatif sehingga banyak yang tidak mau ditest,” kata dia.
Frida mengatakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalani test, pihaknya akan melibatkan tokoh agama. Peran tokoh tersebut juga sekaligus menghilangkan stigma negatif di masyarakat.
Tidak hanya itu, pembianaan melalui tokoh agaa juga dilakukan agar masyarakat dapat menghirdari perilaku yang dapat menularkan HIV/AIDS.
“Kita akan koordinasi dengan MUI dan para tokoh ulama, supaya pembinaan dalam pencegahan bisa maksimal, kemudian stigma negatif bisa dihilangkan, dan mengajak masyarakat agar mau ditest. Dengan begitu HIV/AIDS ini tidak lagi menjadi fenomena gunung es, dan pengobatan bisa maksimal. Target 2030 Cianjur nol kasus pun bisa tercapai,” pungkasnya.
**R