BESINFO.COM, Cianjur – Selama 14 tahun Jamilah Abidin (51) seorang TKW asal Kampung Padaasih, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur diduga tidak dibayarkan gajinya.
Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan Kabupaten Cianjur Ali Hildan mengungkapkan, pihaknya sudah/
mengonfirmasi dengan Badan Pelindungan Pegawai Migran Indonesia (BP2MI) terkait pengiriman upah TKW tersebut.
“Kita sudah meminta bantuan kepada instansi terkait, untuk informasi gaji Jamilah, sedangkan laporan dari BP2MI, bahwa gaji TKW tersebut sudah dikirim kepada pihak keluarga, namun pihak keluarganya tidak pernah menerima kiriman upah Jamilah” ungkapnya kepada wartawan rabu (18/8/2021).
Sementara itu sambung Ali, selama 3 tahun kebelakang Jamilah mengalami pengidap struk, serta pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu kepulangan TKW tersebut.
“Selama 3 tahun kebelakang TKW tersebut mempunyai penyakit struk, kita juga melakukan lobi dengan majikan Jamilah. Bahkan pada Februari majikannya berjanji akan memulangkan jamilah, tapi tak kujung pulang,” katanya.
Ali Hildan mengatakan, terungkapnya kabar itu setelah staf KBRI Riyad memberikan informasi ke DPC Astakira Pembaharuan Cianjur untuk melacak keberadaan alamat TKW tersebut.
“Tujuh bulan lalu tepatnya pada Januari 2021 kami dihubungi staf KBRI Riyad agar bisa membantu melacak alamat Jamilah. Dan Alhamdulillah sudah ditemukan,” ungkap Ali.
Lisnawati (31) anak kandung Jamilah mengungkapkan, ibunya berangkat ke Arab Saudi menjadi TKW itu dari tahun 2007. Namun, dirinya mendapat kabar bahwa ibunya di Arab Saudi mengalami struk.
“Mendengar kabar ibu saya yang lagi sakit, pihak keluarga sangat khawatir. Dan kami berharap kepada para pihak terkait agar membantu proses kepulangan ibu saya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pagelaran Rachmat Rusyandi membenarkan, bahwa Jamilah Abidin betul warganya dan sudah 14 tahun belum pulang dari Arab Saudi.
“Ya, Jamilah emang warga kita, sudah 14 tahun belum pulang dari Arab Saudi” pungkasnya.
Ali menuturkan, Jamilah itu menurut keterangan keluarga berangkat ke Arab Saudi dari tahun 2007 melalui PT. Dasa Graha yang beralamat di Jakarta. Namun, Ali mengaku belum mengetahui alamat detail PT yang memberangkatkan TKW itu.
“Saat ini kami belum mengetahui keberadaan PT yang memberangkatkan Jamilah yang diduga belum menerima upah kerjanya,” kata dia.