BESINFO.COM, Cianjur – Belasan siswa SD di Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Cianjur, mengkhawatirkan sebab untuk menuju sekolah harus melewati jembatan gantung yang reot setiap hari nya. Tidak jarang dari mereka sering bolos sekolah terutama di musim hujan lantaran takut.
Jembatan gantung yang terbuat dari bambu itu membentang sepanjang 15 meter di Sungai Cikondang yang memiliki kedalaman lebih dari 7 meter.
Para orang tua pun mengaku khawatir lantaran bisa saja sewaktu-waktu jembatan tersebut ambruk saat dilewati anak sekolah.
Asep Sumpena (50) salah satu orang tua siswa, mengatakan, ada sebanyak 13 siswa dari dua kampung yang melewati jembatan tersebut yakni Kampung Tisuk dan Rancasusuh.
“Jadi jembatan itu akses satu-satu nya untuk sampai ke sekolah SD Datarmuncang di Desa Malati, tidak ada lagi jalan lain. Jaraknya pun sekitar 2 kilometer untuk sampai ke sekolah,”ujarnya.
Tidak hanya anak sekolah sambung Asep, jalan tersebut juga menjadi akases utama bagi masyarakat di dua kampung tersebut
baik yang hendak bertani maupun menjual hasil tani mereka.
Dia berharap, pemerintah segera membangun jembatan tersebut secara permanen demi memperlancar dan meningkatkan ekonomi warga setempat.
“Kasihan anak-anak sekolah dan warga, setiap harinya harus menantang maut, apalgi kalau musim hujan tiba, air kali Cikondang naik sehingga menyebrangi jembatan sangat berbahaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Irfan Maulana (9) salah seorang siswa SD Datarmuncang, mengaku takut terutama saat musim hujan air sungai sering meluap ditambah kondisi jembatan menjadi licin.
“Kalau musim hujan kadang-kadang tidak sekolah karena takut jatuh, kecuali diantar bapak,” katanya. (dis)