CIANJUR.Besinfo.com- Masyarakat di Kampung Baduga Desa Kutawaringin Kecamatan Mande dibuat geger dengan kemunculan makom yang disebut-sebut berkaitan dengan Raja Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi.
Pemerintah dari unsur-unsur Forkopimcam setempat pun turun tangan langsung mengadakan musyawarah dadakan dipimpin Camat Mande Epi Rusmana dan turut dihadiri Kepala Desa Kutawaringin Heri Juheri, tokoh agama, tokoh masyarakat serta puluhan warga masyarakat Desa Kutawaringin.
Juli (60) sesepuh sekitar mengaku, kaget dengan adanya makom Prabu Siliwangi yang disebut-sebut sebagai petilasan Raja Kerajaan Pajajaran itu.
Menurut dia, sejak zaman dulu tidak pernah ada catatan sejarah di wilayah Desa Kutawaringin merupakan petilasan dari Prabu Siliwangi sehingga keberadaan makom tersebut diragukan.
“Tidak ada tanda-tanda petilasan, bahkan semenjak dirinya masih remaja kawasan tersebut hanyalah hutan biasa, tempat dirinya mencari burung dan bermain,” kata Juli.
Kepala Desa kutawaringin Heri Juheri menegaskan, makom tersebut palsu. Dia yang merupakan warga asli desa yang saat ini merupakan wilayah pemekaran juga tidak pernah mendengar soal petilasan Prabu Siliwangi.
“Saya asli kelahiran Desa kutawaringin, yang dulu masih Desa ciandam, jadi pendapat warga sesuai dengan ingatan saya, bahwa di Kampung Baduga tidak ada makom eyang Prabu Siliwangi,” kata dia.
Heri pun meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengkaji soal makom tersebut, sebab dikhawatirkan menjadi sarana penyimpangan akidah.
“Dikhawatirkan adanya penyimpangan akidah, segala keputusannya melalui kajian dan mediasi terhadap juru kunci, kami menunggu kabarnya,” ujarnya.
Disisi lain, Camat Mande Epi Rusmana mengatakan, Pemcam Mande akan menunggu keputusan MUI soal makom yang disebut-sebut merupakan petilasan Prabu Siliwangi.
“Terkait tentang adanya makom tersebut sudah di tangani oleh MUI desa dan MUI kecamatan, saat ini sedang di lakukan kajian terlebih dahulu dan setelah nanti lebaran akan di putuskan,” pungkasnya. (Awr)