Cianjur – Mahasiswa Mulai Bersuara Dan Menyikapi Isu Korupsi Bantuan Gempa Di CianjurCianjur – Mahasiswa Kabupaten Cianjur, menyikapi isu terkait Bupati Cianjur atas dugaan korupsi dana gempa yang terkesan ingin memperkeruh upaya pemerintah dalam penanganan pasca gempa.
Mereka menilai ada beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut diantaranya laporan yang dilayangkan pada KPK yakni terkait bantuan padahal penyaluran bantuan belum selesai dan masih berjalan sehingga ada kemungkinan beberapa data yang belum terpublikasikan mengingat jumlah yang terlalu banyak.
“Kita sebagai mahasiswa tidak memihak kepada siapapun dalam hal ini. Yang perlu digaris bahawi, jangan sampai dengan adanya isu-isu seperti itu hanya akan meperlambat pembangunan pasca gempa,” ujar salah seorang Mahasiswa Universitas Suryakencana Cianjur, Agus Rama Tunggara, Selasa (3/1/2023).
Rama menyebut, sebelumnya pemerintah pusat telah mengumumkan bahwa konsekuensi penyalahgunaan anggaran gempa untuk Cianjur yakni hukuman mati sehingga pemerintah daerah tidak akan gegabah dalam penggunaan anggaran tersebut.
“Saya pribadi sebagai warga Cianjur mungkin sedikit prihatin ketika warga yang berharap tempat tinggalnya segera diperbaiki namun harus dibenturkan dengan isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya yang membuat suasana menjadi gaduh,” kata dia.
Dia berharap, untuk saat ini semua pihak agar fokus pada penanganan pasca gempa agar masyarakat segera memiliki tempat tinggal sehingga tidak banyak yang terlantar.
Sementara itu, Ketua Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar alias Ebes, meminta, agar Bupati Cianjur mengevaluasi para OPD sebab tidak menutup kemungkinan ada oknum kepala dinas yang melakukan penyalah gunaan di momentum bencana ini.
“Saya yakin tidak semua kepala dinas atau OPD Patuh kepada pemimpinnya. Mungkin di depan bupati ada Kadis yang berlaga patuh tapi dibelakang malah sebaliknya. Karena kalau ada satu dinas yang bermain, imbasnya pasti pimpimnan yang akan jadi sasaran,” tegas Ebes. (Tim Redaksi)