Cianjur- Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur melambung tinggi.
Semula harga makanan yang termasuk sumber protein itu di bandrol Rp 27 ribu per kilogram dan kini menjadi Rp 29 ribu hingga Rp 32 ribu.
Hal tersebut tentu berimbas kepada masyarakat ditengah isu kenaikan BBM yang juga ikut ramai diperbincangkan.
Saeful (29) pedagang telur di Pasar Cipanas, Cianjur mengatakan, kenaikan harga telur telah terjadi lebih dari sepekan berjalan
“Harga telur ayam mulai berangsur mengalami kenaikan semenjak dua minggu terakhir,” katanya, Selasa (23/08/2022).
Kenaikan harga terlur ayam tersebut, mengalami kenaikan secara berangsur secara bertahap, dan hampir setiap harinya terus mengalami kenaikan sebesar Rp 1 ribu per kilogramnya.
“Harga normal telur ayam berada dikisaran Rp 25 ribu per kilogramnya, namun tidak tahu kenapa harga terus mengalami kenaikan,” ujarnya.
Berbeda dengan Dani (33) pedagang telur ayam di Pasar Ciranjang, dirinya saat ini menjual telur ayam diangka Rp 32 ribu per kilogramnya, dari harga semula Rp 27 ribu per kilogramnya.
“Sejak dua minggu terakhir harga telur ayam dari sejumlah distributor mengalami kenaikan per harinya,” kata Dani.
Senada dengan pedagang telur lainnya, Mila (31) pedagang di Pasar Induk Cianjur, mengatakan, akibat naiknya harga telur banyak konsumennya yang mengeluh terutama ibu rumah tangga dan penjual makanan.
“Karena naiknya harga telur, banyak masyarakat yang memprotes, dan banyak ibu rumah tangga mengurangi pembelian telur. Misalnya yang biasa membeli satu kilogram jadi setengah kilogram,” kata Mila.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Diskuperdagin Cianjur, Agus Mulyana mengatakan, ada beberapa faktor penyebab meroketnya harga telur.
“Diantaranya harga pakan naik, cuaca pancaroba mengakibatkan penurunan produksi, Demand yang sedang tinggi dibanding suply menurun sertat tingginya biaya transportasi karena harga BBM naik,” pungkasnya (•)