BESINFO.COM, Cianjur – Para sopir angkutan kota (Angkot) di Kabupaten Cianjur, mengeluhkan perihal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang terjadi belakangan ini, Selasa (19/7/2022).
“Daripada saya menunggu adanya pertalite di sejumlah SPBU, terpaksa saya harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli pertamax,” katanya, Selasa (19/07/2022).
Salih menjelaskan, biasanya ia mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk membeli pertalite, namun belakangan ini ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 150 ribu untuk membeli BBM jenis pertamax.
“Meski pengeluaran untuk bahan bakar harus ditambah sebesar Rp 50 ribu, sehingga membuat pendapatan menurun kami tetap lakukan demi bisa menarik penumpang,” ucapnya.
Pihaknya mengatakan, biasanya ia hanya mengeluarkan unag Rp 100 ribu untuk biaya BBM cukup untuk seharian dalam menarik penumpang, namun saat ini ia harus mengeluarkan uang lebih.
“Biasanya untuk bensin isi Rp 100 ribu, itu sudah cukup untuk beroperasi seharian. Tapi karena susah cari Pertalite, jadinya isi bensin minimalnya Rp 150 ribu per hari,” kata dia
Dia mengaku dengan sulitnya mencari Pertalite dan terpaksanya ia membeli Pertamax membuat pendapatannya menurun. Bahkan tidak jarang dia harus menombok pada pemilik angkot.
“Kalau normal dapat Pertalite, ke rumah bisa bawa uang Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu per hari. Tapi karena susah, jadinya di bawah Rp 50 ribu. Kadang tidak dapat uang, karena penumpang juga susah sekarang,” ucap dia.
Salih berharap pemerintah, terutama Pertamina bisa menyelesaikan masalah kelangkaan pertalite di Cianjur. Sehingga para sopir angkot tidak terbebani dan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Jangan sampai masyarakat kecil menjerit baru ada solusi, diharapkan secepatnya stok aman lagi. Pertalite tersedia setiap waktu lagi di semua SPBU,” ungkapnya.
**Dra