Cianjur – Dinas Peternakan Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Cianjur, mencatat peternak menyiasati mahalnya harga pakan dengan membuat pakan sendiri, sebagai upaya menekan kenaikan harga telur yang cukup tinggi.
“Kenaikan harga telur ayam akibat mahalnya harga pakan yang sudah terjadi sejak awal tahun, sehingga memberatkan peternak akibatnya tingkat penjualan menurun, tidak sedikit dari mereka yang membuat pakan sendiri untuk menekan angka pengeluaran,” kata Kabid Peternakan Disnakanlut Cianjur, Oppan, Sabtu (27/8).
Dia menjelaskan, saat ini harga pakan jenis biasa dijual Rp7 ribu dari Rp5 ribu per kilogram, pakan kualitas sedang Rp10bribu dari Rp8 ribu per kilogram dan premium dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram.
“Meski tidak besar namun cukup berdampak terhadap penjualan pakan yang menurun sejak awal tahun. Bahkan tidak sedikit peternak yang memilih membuat pakan sendiri karena pakan dari pabrikan mahal, sehingga biaya produksi sedikit ringan,” katanya.
Kenaikan harga pakan masing-masing kualitas hanya Rp2 ribu per kilogram namun dirasakan peternak cukup berat karena selama ini pakan kualitas premium biasa dijual di bawah Rp10 ribu per kilogram sedangkan pakan biasa dan sedang dijual di bawah Rp5 ribu per kilogram.
Pedagang pakan di Jalan Slamet, Kelurahan Bojongherang, Ikhsan (32) mengatakan kenaikan harga pakan sudah terjadi sejak awal tahun, hingga saat ini harga pakan sudah mencapai Rp12 ribu per kilogram untuk kualitas premium yang normalnya di bawah Rp10 ribu per kilogram.
“Akibatnya penjualan menurun sejak awal tahun, biasanya per hari dapat menjual 2 sampai 4 ton, saat ini paling hitungan 200 kilogram. Meski kenaikan harga kecil, namun cukup memberatkan petani yang terpaksa mengurangi pembelian,” ungkap dia.
Sementara pengelola peternakan ayam Azmi (32) mengatakan sejak mahalnya harga pakan buatan pabrik, membuat peternak lebih banyak mengolah atau membuat pakan sendiri dengan kualitas yang hampir sama guna mengurangi pengeluaran setiap harinya karena membutuhkan pakan hingga 1 ton.
“Kami biasa membeli pakan untuk satu hari lebih dari 1 ton, namun sejak harga merangkak naik, kami menyiasati dengan membuat pakan sendiri dari sejumlah bahan termasuk sayuran. Upaya tersebut sebagai upaya menekan harga telur yang terus merangkak naik karena pakan mahal,” pungkasnya. (tr)