CIANJUR , Besinfo.com – Dati Ning Kusumawati alumni Siswi SMK bakti insani lulusan tahun ajaran 2021/20222 secara gaib namanya muncul di Dapodik PKBM Awalul Huda, merasa tidak pernah bersekolah dan mendaftar di PKBM tersebut dirinya pun membuat klarifikasi dalam bentuk video,
Dalam video singkatnya yang di unggah terlihat siswi itu pun menunjukkan ijazah aslinya dan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bersekolah dan mendaftar di PKBM Awalul Huda karena dirinya sudah lulus di pendidikan formal
” Saya Dati Kusumawati alumni SMK bakti insani lulusan tahun ajaran 2021-2022 disini saya mau mengklarifikasi bahwa saya tidak pernah bersekolah ataupun mendaftar di PKBM Awalul Huda dan ini ijazah saya sebagai tanda bukti bahwa saya tidak pernah mendaftar di PKBM Awalul Huda” kata dia
Menanggapi hal itu pemerhati pendidikan kabupaten cianjur Ahmad Anwar HM atau yang akrab di sapa ebes angkat bicara dia mempertanyakan keberadaan kepala dinas pendidikan dan Kabid PKBM kabupaten Cianjur di saat carut Marutnya dunia pendidikan PKBM
” Ini bukti kongkrit begitu carut marutnya PKBM yang ada di kabupaten cianjur kemana kepala dinas, kemana Kabid PKBM, ini sudah jelas bukti kuat, siswa yang sudah lulus dari pendidikan formal di masukan lagi ke PKBM sebagai siswa baru” terang ebes kamis 5 Juni 2025
Selain itu ebes pun menuding hal itu di lakukan demi mendapatkan ( BOP) Bantuan Operasional Penyelenggara
” Hal ini di diduga kuat dilakukan demi mendapatkan BOP, dan saya yakin kabib tidak mungkin tidak tahu, karena saya tidak hanya satu kali menginformasikan hal yang terjadi di kabupaten cianjur” tudingnya
Selain itu Ebes menjelaskan bahwa di cianjur PKBM terbanyak hingga memakan anggaran negara hingga puluhan miliar
“Cianjur ini kota PKBM terbanyak di Indonesia, dan anggarannyapun terbesar 66 milyar, di balik para lembaga yang melakukan praktek yang menjijikan, ini diduga kuat diketahui oleh Kabid PKBM, mau seperti apa dunia pendidikan di kabupaten cianjur ini” tegas ebes
Masih kata ebes dia pun akan melaporkan praktek menjijikan tersebut kepada gubernur Jawa barat Dedi Mulyadi
“Kang Dedi Mulyadi (KDM) tolong datang ke cianjur, saya siap mendampingi PKBM mana saja yang diduga Dapodiknya itu kebanyakan fikitip, dan siswa yang sudah keluar dari pendidikan formal di daftarkan kembali sebagai siswa baru di PKBM demi mendapatkan Bantuan Operasional Penyelenggara (BOP) lanjut dia
Karena, kata ebes usia siswa yang lulus 19 hingga 20 tahun sedangkan BOP PKBM yang di bayar usianya hingga 25 tahun
“logikanya keluar dari SMK itu usia 19 hingga 20 tahun, sedangkan BOP di PKBM yang di bayar usianya sampai 25 tahun, cianjur ada 38.566 siswa PKBM, tolong janga hanya jadi bahan bacakan BOP PKBM di kabupaten cianjur, saya akan menemui bapak aing Dedi Mulyadi (KDM) Kemendikbud dan akan melaporkan ini ke mabes polri,
Bes 1