BESINFO.COM, Cianjur – Dua bangunan sekolah dasar (SD) negeri di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, rusak akibat guncagan gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo yang berpusat di Sukabumi, Rabu (16/3/2022) kemarin.
Dua bangunan sekolah yang rusak itu, SDN Neglasari di Kampung Ciburuy, Desa Sirnagalih, dan SDN Jaya Mekar, Kampung Bantaka, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang.
Selain merusak dua banguan sekolah, gempa yang terjadi pada koordinat
7.94 LS-106.94 BT atau 113 kilometer tenggara Kota Sukabumi itu juga merusak satu bangunan rumah milik warga dan dan satu bangunan masjid di Kampung Bojongkoneng, Desa Girimukti.
Camat Sindangbarang, Indra Sunggara mengatakan sebanyak empat bangunan yang terdiri dari milik warga, fasilitas ibadah dan fasilitas pendidikan rusak terdampak gempa, kemarin.
Disebutkan Indra, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Bangunan-bangunan yang terdampak mengalami jebol pada bagian atap dan retak pada beberapa bagian dinding gedungnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun luka. Hari ini, kita baru melaporkan ke pihak Pemkab,” jelas Indra, kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Indra mengimbau, warga agar meningkatkan kewaspadaan dengan berbagai potensi kebencanaan yang dapat terjadi tiba-tiba.
Sebelumnya, guncangan gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang berpusat di Sukabumi, dirasakan sejumlah warga di Kabupaten Cianjur, Rabu (16/3/2022).
Gempa yang terjadi pukul 10.00 membuat warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur berhamburan keluar rumah.
Guncangan gempa yang terjadi pada titik koordinat 7.94 LS-106.94 BT atau 113 kilometer tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 10 kilometer di rasakan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur, di antaranya Kecamatan Cianjur Kota, Sukanagara, dan Sindangbarang.
Seorang warga Kampung Bojonggede, Sindangbarang, Ahmad (28), mengaku merasakan dua kali guncangan gempa yang cukup besar.
Disebutkan ahmad, sejumlah warga sempat berhamburan keluar gedung untuk menyelamatka diri.
“Sangat kencang guncagan, kita sampai berlarian keluar gedung kantor. Karena, takut terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelas Gani, kepada wartawan, Rabu.
Sementara itu, warga lainnya Ali (27), mengatakan panik setelah merasakan getara gempa bumi yang cukup besar. Ia beserta karyawan lainya pun langsung ke luar gedung.
“Saya tadi lagi berada di ruangan, tiba-tiba saja ada getaran, beberapa karyawan yang berada di dalam ruangan gedung langsung menyalematkan diri, karena getarannya cukup kuat,” kata Ali.
Namun, kata Ali, setelah beberapa karyawan berhamburan keluar ruangan, gempa langsung berhenti. Ia mengatakan tidak ada bangunan yang rusak atau retak akibat gempa bumi.
“Gempanya cukup singkat, namun getarannya cukup besar. Tidak ada kerusakan akibat gempa barusan. Semoga saja tidak ada gempa susulan dan tidak terjadi apa-apa,” ucapnya.
Sementara itu, Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Labis Wibowo mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi yang terletak di 113 kilometer Tenggara Kota Sukabumi.
“Laporan kerusakan akibat gempa sementara ini belum ada, kita masih menunggu laporan dari masyarakat. Namun kita terus melakukan monitoring,” ujar Rudi.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk panik, namun tetap waspada. Berdasarkan laporan BMKG gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Kami minta masyarakat untuk segera melapor apabila terjadi kerusakan atau hal yang tidak diinginkan agar dapat langsung ditangani petugas,” pungkasnya.
**Franklin