Cianjur – Dinas Kesehatan Cianjur, mengalokasikan dana untuk membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara bertahap di 23 puskesmas yang belum memiliki fasilitas tersebut, sesuai dengan temuan DPRD Cianjur saat melakukan sidak.
Kepala Dinkes Cianjur, Irvan Nur Fauzy, mengatakan, hingga saat ini dari 45 puskesmas yang ada di Cianjur, baru 22 puskesmas yang sudah memiliki IPAL yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat dan secara swadaya murni.
“Sebagian besar menggunakan dana swadaya dari masing-masing puskesmas sedangkan yang lainnya dari DAK pusat, kita sudah merencanakan beberapa tahun lalu, namun keburu pandemi dan anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19,” ujarnya, Rabu (14/9/2022).
Sedangkan di tahun 2022, ungkap dia, anggaran untuk pembangunan IPAL kembali terganggu untuk pembayaran tunjangan pegawai honorer dan tenaga kesehatan PTT. Sehingga pembangunan IPAL untuk puluhan puskesmas akan dialokasikan di anggaran tahun depan secara bertahap.
“Kita upayakan pembangunan IPAL setiap tahunya dapat dilakukan sebanyak mungkin, namun ditargetkan minimal 4 sampai 6 puskesmas sudah memiliki IPAL terutama yang akan naik tingkat, sehingga dari puluhan yang belum dapat tuntas dalam beberapa tahun,” katanya.
Sementara Komisi C DPRD Cianjur, menemukan puluhan puskesmas belum memiliki IPAL karena menurut aturan dan undang-undang setiap puskesmas harus memiliki instalasi tersebut. Hal tersebut ungkap Sekretaris Komisi C DPRD Cianjur, Igun Hendra Gunawan, ditemukan ketika wakil rakyat melakukan kunjungan puskesmas di wilayah Cianjur.
“Puskesmas yang belum memiliki instalasi pengolahan air limbah itu tersebar mulai dari wilayah Cianjur utara hingga selatan. Puskesmas yang tidak memiliki IPAL seharusnya melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengolahan limbah padat maupun limbah cair,” katanya.
Sehingga pihaknya akan melakukan audiensi dengan Dinkes Cianjur terkait temuan tersebut karena seluruh puskesmas yang ada di Cianjur wajib memiliki IPAL.
“Kita akan panggil Kandinkes Cianjur, agar dapat menjelaskan apa kendala-nya, sehingga semua puskesmas haru memiliki IPAL,” katanya.(tr)