Cianjur – Dinas Kesehatan Cianjur memastikan nol kasus penyakit rabies yang disebabkan oleh gigitan hewan.
Kabid Penanganan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan dari 35 kasus warga yang digigit hewan tidak ada yang ditemukan rabies.
Namun ada pun sejumlah laporan yang ditemukan scabies atau lebih dikenal dengan cacar itu diakibatkan tungau dengan gejala mengalami gatal-gatal meriang dan lain-lain.
“Jadi tidak benar ada rabies yang ditemukan setelah warga digigit hewan mulai dari gigitan anjing, kucing dan monyet, namun ada keluhan mengalami gatal-gatal meriang dan lain-lain,” katanya, Rabu (24/08).
Fida mengaku, pihaknya kini tengah mengencarkan sosialiasi dan membentuk rabies center di masing-masing puskesmas yang ada.
“Sehingga ketika ada laporan dapat langsung ditangani pusat layanan kesehatan terdekat,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk pertolongan pertama ketika menemukan kasus rabies dengan gejala demam, mual, rasa nyeri tenggorokan, gelisah, takut air, takut cahaya, dan liur belebihan dapat melakukan dengan mencuci luka menggunakan sabun atau deterjen cair secara mengalir selama 10 sampai 15 menit.
“Dapat juga dengan memberi luka dengan antiseptik seperti povidon iodine atau alkohol 70 persen, kalau masih bergejala langsung datang ke puskesmas, rumah sakit atau rabies center,” pungkasnya. (tr)