Cianjur – Tabung oksigen disejumlah apotek di Kabupaten Cianjur, mulai kosong yang diduga dampak dari meningkatnya pasien Covid-19. Bahkan kalau pun ada harganya tinggi.
Ikhsan pemilik Apotek disekitar RSUD Cianjur mengatakan, kelangkaan sudah terjadi sejak empat hari lalu dan hingga saat ini belum ada lagi pasokan oksigen dari distributor.
“Sudah empat hari pasokan oksigen dari agen yang biasa memasok tidak ada. Katanya sekarang oksigen di pasok khusus untuk ke rumah sakit,” ujarnya saat diwawancara, Senin (5/7/2021).
Adanya kelangkaan tersebut membuat, harga oksigen pun langsung mengalami kenaikan dari salanya Rp65 ribu menjadi Rp ribu per tabung satu meter kubik.
Sedangkan harga dari distributor sambung Ikhsan, yang semula sebesar Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per tabung satu meter kubik.
Rudi Mirdan, seorang karyawan apotek lainnya mengaku, dirinya merasa kasian sebab banyak keluarga pasien yang membeli oksigen, namun karena habis sehingga mereka tidak mendapatkan oksigen.
“Hari ini saja ada lebih dari 15 orang yang memesan oksigen untuk keluarganya yang sakit. Tapi oksigen di kita sudah tidak ada lagi,” katanya.
Selain itu, Rudi mengatakan, tingkat penjualan obat – obatan daya tahan tubuh seperti Becomezet dan vitamin C, semenjak satuk bulan terakhir terus meningkat.
Disisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengungkapkan, selama satu bulan tingkat kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami kenaikan hingga sebesar 100 persen.
“Akibat lonjakan kasus tersebut, pasien yang terpapar Covid-19 dan dirawat di Ruangan HCU, ICU dan IGD hampir semuanya menggunakan alat bantu oksigen. Sehingga kebutuhan oksigen meningkat sebesar 100 persen,” katanya.
Menurutnya peningkatan kebutuhan oksigen tersebut, tidak hanya terjadi di RSUD Cianjur, namun terjadi dibeberapa rumah sakit lain, seperti RSUD Pagelaran, RSUD Cimacan hingga RS Dr. Hafidz.