Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur siagakan relawan tangguh bencana (Retana) dan desa siaga di sepanjang pantai selatan Cianjur untuk mengantisipasi dampak dari potensi gempa megathrust dengan magnitudo (M) 8,7 di Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, mengatakan gempa dengan kekuatan sebesar itu berpotensi terasa dan menimbulkan dampak hingga Cianjur yang masuk dalam bentangan pantai selatan Jawa.
“Meskipun potenti pusat gempa bukan di Cianjur, tapi kemungkinan kita juga akan terkena dampak,” kata dia, Minggu (31/7/2022).
Oleh karena itu, lanjut dia, BPBD bakal menyiagakan relawan dan tim yang sudah dibentuk di desa di sepanjang pantai selatan Cianjur.
Menurutnya nada sekitar 1.800 relawan tangguh bencana (Retana) yang tersebar di Cianjur, sekitar 150 diantaranya berasa di tiga kecamatan yang berbatasan langsung dengan pantai.
“Untuk desa siaga juga kita sudah bentuk, ada lima desa yang memang lokasinya berbatasan dengan pantai. Jadi untuk mitigasi dan menekan risiko bencana dari potensi gempa itu kita siagakan relawan dan tim di desa siaga,” kata dia.
Selain itu, Rudi menyebut jika pohaknya akan memperbanyak rambut atau papan pemberitahuan jalur evaluasi jika terjadi bencana gempa hingga tsunami.
“Untuk rambu jalur evaluasi sudah ada, tapi akan kita perbanyak untuk memudahkan masyarakat mengevakuasi diri jika terjadi bencana,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gempa megathrust dengan magnitudo (M) 8,7 di Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah bukanlah ramalan atau prediksi.
Ia mengatakan hal itu terjadi karena Kabupaten Cilacap berada di pantai selatan Jawa Tengah yang menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudra Hindia dan lempeng Eurasia.(tr)