Cianjur- Kantor Bawaslu Cianjur di geruduk sejumlah aktivis yang tergabung di Cianjur People Movement (Cepot), Rabu, (19/10/2022).
Aksi tersebut dilakukan tak lain untuk mempertanyakan hasil tes Computer Assisted Test (CAT) 581 peserta yang dinilai tidak transparan mengingat ada aduan salah satu peserta tes CAT yang memiliki nilai tinggi, namun malah tidak lulus ke tes selanjutnya yakni tes wawancara.
Sempat diwarnai aksi mendobrak pintu sebelum Bawaslu Cianjur dapat menghadirkan komisioner dan Ketuanya.
Ketua Cianjur People Movement (Cepot) Ahmad Anwar alias Ebes mengaku, kedatangannya dan rekan-rekan ke Bawaslu Cianjur untuk mempertanyakan dugaan rekrutmen calon Panwascam yang tidak sesuai.
“Sistem CAT tidak transparan karena begitu tes selesai tidak langsung keluar malah molornya sampai satu hari, beda sekali dengan sistem yang sama ketika tes CPNS nilai itu sudah bisa keluar beberapa menit kemudian dan langsung bisa di umumkan,” katanya.
Selain itu, pihaknya menerima laporan mengenai adanya dugaan kecurangan mengenai nilai tes yang kecil tetapi malah bisa lulus ke tahapan selanjutnya.
“Kemudian ada laporan ke saya salah satu peserta nilainya besar tetapi tidak masuk enam besar, tetapi yang nilainya di bawah malah masuk,” ujarnya.
Ia pun merasa kecewa seolah-olah Bawaslu Cianjur punya hak prerogatif padahal semua ada aturannya.
“Harus hati-hati kepada komisioner dan ketua Bawaslu jangan menganggap masyarakat itu tidak tau, saya itu masyarakat super ingat itu,” paparnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Cianjur Usep Agus Zawari menyatakan, pihaknya menampung setiap keluhan dari peserta tes CAT Panwascam.
Menurutnya, mengenai nilai yang dipertanyakan, Bawaslu Cianjur tidak mengetahuinya karena perihal server ada di Bawaslu Pusat.
“Barusan ada laporan keluhan dari beberapa peserta yang merasa nilainya tinggi tetapi tidak masuk, kita akan cek seperti apa datanya, karena CAT itu server yang berada di pusat. Kita hanya menerima hasil rekap dari Provinsi,” pungkasnya (sl)